http://fauzan-indonesia.blogspot.com: Tanggung Jawab Penuntut Ilmu (2): Ikhlas dan Niat yang Baik

Barang siapa MENCELA / MENCEMOOH / BENCI / MEMUSUHI Presiden Orde Baru = Bpk Suharto, ikuti langkah di bawah ini =

1. Coba di rumah kamu buat Program-program simulasi / membayangkan kalau saja KAMU yang menjadi Presiden MAKA APA SAJA YANG KAMU BUAT UNTUK RAKYAT dan bandingkan dengan Presiden Suharto lebih bagus mana ???? 5 tahun Pak Suharto dengan 5 tahun Kamu lebih bagus mana ????? PERBANDINGAN adalah kebenaran dan bukti mana yang lebih baik

JIKA mencela/menilai jelek orang lain CONTOH = orang dalam negeri atau luar negeri, SILAHKAN coba anda/kamu membuat PROGRAM-PROGRAM lalu bandingkan dengan orang yang anda/kamu cela/menilai jelek orang lain

2. Pembredelan Media Televisi, Radio, dan Cetak saat Orde Baru mengajarkan pada mereka untuk sopan santun berakhlaq mengikuti ajaran Nabi Adam^[1]as,
Idris^[1], Nuh^[1], Hud^[1], Shaleh^[1],Ibrahim^[1], Luth^[1]Ismail^[1], Ishaq^[1], Yaqub^[1], Yusuf^[1],
Ayyub^[1], Syu'aib^[1], Harun^[1], Musa^[1], Luqman^[1], Khidir^[21],Yusya^[23], Syamuil^[25], Dawud^[1], Sulayman^[1], Uzayr^[28], Ilyas^[1],
Ilyasa^[1],Yunus^[29], Ishaia^[25], Armya/Irmiya^[25, Zulkifli^[29], Daniel^[31],
Zakariyya^[29], Yahya^[29], IsaAl-Masih^[29], Muhammad^[29]SAW.

= contoh Bersedia datang ke PENGADILAN bila diundang, berbakti pada Orang Tua, SOPAN SANTUN, Jujur, Adil, Tidak Korupsi, Bertanggung jawab, Bekerja dengan Tulus ikhlas karena NEGARA adalah hak dan kewajiban semua warga negara Indonesia

3. Bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan, jujur, adil adalah PENDIDIKAN manusia-manusia zaman orde baru termasuk oleh Pak Presiden Suharto.

Sedangkan di bawah ini silahkan dibaca dan dipikirkan =

Orang-orang yang mencela Orde Baru memiliki ciri-ciri sebagai berikut = orang-orang yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan mereka, lari dari tanggung jawab, berbohong, berdusta, tidak adil, melarikan diri dari pengadilan bila diundang ke pengadilan, pencuri

4. Lagu dan Nyanyian Ebiet G. Ade adalah contoh-contoh Karya Generasi Zaman dahulu yang bertemu dengan Orde Baru, Coba apakah yang ada dalam lagu tersebut ??? Jawabannya adalah Akhlaq dari Al Quran dan Sunnah Nabi Adam^[1]as,
Idris^[1], Nuh^[1], Hud^[1], Shaleh^[1],Ibrahim^[1], Luth^[1]Ismail^[1], Ishaq^[1], Yaqub^[1], Yusuf^[1],
Ayyub^[1], Syu'aib^[1], Harun^[1], Musa^[1], Luqman^[1], Khidir^[21],Yusya^[23], Syamuil^[25], Dawud^[1], Sulayman^[1], Uzayr^[28], Ilyas^[1],
Ilyasa^[1],Yunus^[29], Ishaia^[25], Armya/Irmiya^[25, Zulkifli^[29], Daniel^[31],
Zakariyya^[29], Yahya^[29], IsaAl-Masih^[29], Muhammad^[29]SAW.

Lagu EBIET G. ADE ada di bawah setelah tulisan ini, silahkan didengarkan

5. Di antara mereka orang-orang ORDE BARU ada yang memiliki sikap baik dan kebaikan = Contoh bila mereka bersalah akan SEGERA MENGAKUI, BERTANGGUNG JAWAB atas perbuatannya sebelumnya dan Juga DATANG KE PENGADILAN dengan jujur mengakui perbuatan mereka hingga Pengadilan memutuskan” SILAHKAN DICARI ORANG-ORANG TERSEBUT,

Coba lihat dan Bandingkan dengan Kamu atau Mereka yang mencela Orde Baru. Orang-orang yang mencela Orde Baru memiliki ciri-ciri sebagai berikut = orang-orang yang tidak mau bertanggung jawab atas perbuatan mereka, lari dari tanggung jawab, melarikan diri dari pengadilan bila diundang ke pengadilan, pencuri, berbohong, berdusta, tidak adil

PEMBANGUNAN yang PENTING untuk CAPRES CAWAPRES terpilih tahun 2019 – 2024 :

1.Pembangunan BETON Pemecah Ombak di seluruh wilayah NEGARA INDONESIA manfaat = Mengurangi Tsunami dan Ombak Besar menjadi Kecil

2.Pembangunan BETON Penguat Fondasi Jembatan di seluruh sungai – sungai di NEGARA INDONESIA manfaat = Jembatan awet, tahan lama, hemat anggaran APBN

3.Penanaman Pohon MANGROVE, Beringin, Panggang, Kelapa, dan Pohon Keras lainnya di tanah-tanah Pantai sehingga kalau ada orang terseret TSUNAMI = masih kecantol di Pohon-pohon

4.Penanaman Pohon MANGROVE, Beringin, Panggang, Kelapa, dan Pohon Keras lainnya di tengah sungai saat sungai sedang KEMARAU sehingga kalau ada orang terseret Banjir = masih kecantol di Pohon-pohon

Minggu, 05 Desember 2010

Tanggung Jawab Penuntut Ilmu (2): Ikhlas dan Niat yang Baik

23 Juni 10 oleh Abu Umar

http://ulamasunnah.wordpress.com/

Oleh: Asy Syaikh Abdul Aziz bin Baaz

Dia juga mempunyai tanggung jawab yang lain dari sisi keikhlasan kepada Allah subhanahu wata’ala, pengawasan-Nya terhadap dirinya dan menjadikan tujuannya adalah untuk mendapatkan ridha-Nya, menunaikan kewajiban, melepaskan tanggungan dan memberi manfaat kepada manusia. Juga, dia tidak bertujuan untuk mencari harta dan kehormatan dunia, karena hal tersebut adalah keadaan orang-orang munafiq atau para penjilat dunia yang semisal mereka.

Dia juga tidak bertujuan untuk riya` (dilihat orang) dan sum’ah (didengarkan orang). Namun tujuannya hanyalah memberi manfaat kepada hamba-hamba Allah subhanahu wata’ala, dan tentu yang paling pertama adalah mencari ridha Allah subhanahu wata’ala.

Segala sesuatu yang akan dia ucapkan, fatwakan dan amalkan, hendaknya didasari oleh dalil. Hendaknya dia menghindari tasahul (meremehkan permasalahan), karena seorang penuntut ilmu diikuti oleh umat dalam perbuatan dan amalannya.

Apabila dia adalah seorang pengajar, maka murid-muridnya akan mencontohnya. Apabila dia adalah seorang ahli fatwa, maka manusia akan mengambil fatwa-fatwanya. Begitu pula apabila dia adalah seorang dai. Oleh karena itu, dia harus berhati-hati, terlebih lagi apabila dia adalah seorang hakim maka tanggung jawabnya akan lebih besar.

Sehingga seorang penuntut ilmu wajib untuk mempunyai sikap yang diridhai oleh Rabb-Nya yaitu ikhlas kepada Allah subhanahu wata’ala, jujur dalam mencari ridha-Nya, bersemangat tanpa pernah berputus asa dalam usahanya untuk mengetahui dalil-dalil syar’i dan menelitinya, sehingga dia berdiri di atas dalil.

Dengan demikian, dunia yang ada di depannya akan terasa longgar. Sehingga ketika dia berfatwa, berdakwah kepada Allah subhanahu wata’ala, mengajarkan ilmu kepada manusia, memerintahkan mereka kepada perkara yang baik, dan mencegah dari perbuatan yang mungkar, semuanya dilakukan berlandaskan ilmu. sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,

“Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan bashiroh.” (Yusuf: 108)

Dan firman-Nya: البَصِيْرَةُ (bashiroh), ditafsirkan oleh para ulama dengan ilmu. (*)

Sumber: (Ada Tanggung Jawab di Pundakmu, Asy Syaikh Ibn Baaz, penerbit Al Husna Jogjakarta)

Sumber/ Link Address : http://ulamasunnah.wordpress.com/2010/06/23/tanggung-jawab-penuntut-ilmu-2-ikhlas-dan-niat-yang-baik/